OFFICER MD

Introducing Text

Persahabatan Yang mampu Menyembuhkan Luka...

on 23 November 2008

Ki -> Ka :Dewi Wahyu Hadi (PNG), Dina Erry Herman(Spanyol), Win Agus Jusni (Beograd), Offi Heri (Indonesia saja ya ),, Evy Nurcahyanto(UK), Lestari Daru (Thailand), Ninis Gamal Haryo P (Pakistan) dan Amy Afini Boer (Malaysia). minus satu orang Mrs. Saptono Aji (Laos)

Sedikit akan saya ulas kebersamaan kami kala itu. (Kebersamaan mengikuti Test Istri Calon ATHAN)

Perjuangan awal dimulai dari kesatuan kami masing-masing, ada 3 kandidat dari Dam VII/Wirabuana yang lolos seleksi tingkat KODAM,, seleksi dilanjutkan di tingkat SUAD, nah disinilah kami bertemu lagi dengan teman-teman Persit 87 yang sudah lama lost contact, ternyata dari penampilan jauh lebih bersahaja, lebih manis dan lebih trendi (bisa dibilang kemajuanlah….) dibandingkan dulu saat masih jadi bini kapten… hehehe termasuk saya si nyonya rumah.

Banyak kisah-kisah dan cerita dari teman-teman sore itu, ternyata perjuangan masih terus berlanjut walaupun sudah resmi mengikuti pendidikan Istri Athan, bahkan lebih menegangkan dibandingkan dengan saat-saat menunggu berita kelulusan, yaitu ketegangan penentuan Negara Akreditasi (Negara Penempatan). Pendidikan Istri ATHAN meliputi 3 unsur organisasi yaitu PERSIT, PIA dan JALA. Kesimpulannya PERSIT-lah yang selalu bersikap tenang, ayem, nrimo dan pasrah menerima dimanapun harus mendampingi Suami.

Seleksi di tingkat SUAD meliputi,

  1. Psycotest, meliputi :
    1. Pauli Test (suami menyebutnya hitungan kertas Koran) menghitung jumlah 2 angka berdekatan dari atas kebawah, ada 2.000 angka dalam satu halaman, halaman ke 2 dibalik juga sama 2.000 angka, Lamanya waktu dalam menjumlahkan angka-angka selama 60 menit. Yang terpenting dari test ini adalah kestabilan grafiknya, jangan terlalu naik turun, tujuannya untuk melihat daya tahan, ketekunan, dan ketelitian.
    2. 50 pertanyaan penyesuaian gambar balok-balok, bola, kubus etc lah…
    3. Menggambar pohon lengkap dengan akar, buah dan lembar demi lembar daunnya.
    4. Menggambar orang laki-laki atau perempuan dan aktifitas yang sedang dilakukan.
    5. Melengkapi 8 buah garis, lengkung, prisma menjadi gambar yang lengkap.
    6. EPPS, pilih di antara 2 pertanyaan yg mana paling mewakili diri sendiri.
    7. Membuat tulisan tentang apa yang akan kita lakukan jika lulus sebagai Istri ATHAN
  2. English, Listening Test di Laboratorium Bahasa di SUAD. (piece of cake lah,, hehehe… sompret soalnya persis waktu nganterin Mia test hearing di EF dan masuk kelas Trialblazer,, kok bisa mirip ya…!!!! )
  3. Kesehatan, test dilaksanakan di RSGS TNI-AD mulai dr mata,hidung, telinga, tenggorokan, darah, urine, gigi, jantung, paru-paru, lambung, payudara sampe papsmear kita jalani semua ( intinya kita kudu benar-benar SEHAT JASMANI)…
  4. Interview pengetahuan Umum, (ini moment yang meletihkan karena 1 peserta memakan waktu hingga 10 s/d 30 menit, sementara jumlah peserta lebih dari 50 orang. yang duluan di interview ya bisa cepat pulang, yang belakangan tetap bertahan sampe sore menunggu giliran.

Saat yang lumayan mendebarkan adalah saat test interview, hampir semua calon istri ATHAN memegang buku “PINTAR” versinya masing-masing, isinya kebanyakan tentang beberapa materi yang berhubungan dengan Organisasi-Organisasi pendukung peranan Istri ATHAN. (akan saya posting dengan judul “Materi Seleksi Bagi Calon Istri ATHAN”… soon…!!! )

Alhamdullilah semua tahapan bisa kami jalani dengan lancar dan dinyatakan lulus setelah menunggu kurang lebih 3 minggu..

Test selanjutnya dilaksanakan di MABES TNI Cilangkap dan SAT INDUK MABES TNI Cilendek BOGOR. Peserta test tahap ini sudah berkurang cukup banyak, Seleksi di tingkat ini lebih detail meliputi :

  1. Psikotes (sama dengan tets di SUAD)
  2. Wawancara Ideologi Negara (seputar politik Indonesia)
  3. Wawancara Psikologi. Team Pengujidari 3 angkatan (Psikolog dr AD,AL dan AU)

Selesai mengikuti tahap pertama test di MABES TNI, kami harap-harap cemas menunggu hasil pemgumuman TEST ATHAN karena dengar dari senior mantan ATHAN, hasil test tidak semata-mata dinilai secara akademis tapi juga “KEDEKATAN” , “TAK KENAL MAKA TAK SAYANG”, “ADA GULA ADA SEMUT” , “JAUH DIMATA JAUH DIHATI” ….halaahh banyak amat sih unsur ga “fair”-nya, eit jangan protes,, that’s the rule man…..!!!

Kecemasan yang saya alami tentu ada penyebabnya, dikarenakan saya tidak dekat dengan siapapun beliau-beliau sebagai pengambil keputusan… Wesss PASRAH dan TAWAKAL saja lah,, yang penting kita sudah berusaha semaximal mungkin dan berdoa sesering mungkin…

2 minggu kemudian , pagi-pagi sekitar jam 09.00 WIB, telfon fax berdering, kreeetteektektektek, tuiiiiittttt,,, kreteeektek tuiiiit,,,, kretektektek sreeeeeettt, (kalo bunyinya aneh gitu pasti deh fax masuk,, tau napa gitu bunyinya sapa sih yang nyiptain nada super sumbang gitu ?? ), …

Langsung saya dekati dan saya perhatikan kertas yang keluar perlahan dari mesin fax, sedikit demi sedikit logo TNI terlihat, kopstuk MABES TNI mulai terbaca, lanjut dengan nomor, tanggal, judul tengah yang tebal,,,,, Ya Alloh ini surat skep kelulusan Tahap Pertama,,, ALHAMDULLILAH, ada nama suami di urutan nomer 8,, dua kali saya baca ulang untuk memastikan bahwa yang tertulis cocok dengan nama suami dan kesatuan asal, jangan sampai salah orang, maklum nama HERI kan pasaran banget bow…..!!!!

Lega,,,,, bahagia langsung sujud syukur menghadap kiblat di ruang tengah,,, lanjut teriak, Ya ALLAH Ya Rohman Ya Rohim , Ya Mumiin, Ya Rozaak, Ya Kohaar, Ya Malik , Ya Muiz, Ya Rasyiid tanpa henti saya lafazkan beberapa Asmaul Husna yang saya hafal tanpa berurutan sebagai ungkapan SYUKUR, sambil loncat-loncat memeluk kertas fax,,,, kebetulan hanya ada keponakan (KENZO ATHORIK- 3 thn) dirumah saat itu, dia ikut senang dan ikut loncat-loncat tanpa tau persis apa yang membuat “UWA”-nya (bahasa sunda Aunty ) loncat-loncat, kami berdua berpelukan lanjut loncat-loncat lagi dengan Asmaul Husna yang lain lagi….. hahaha persis anak-anak dapet hadiah ulang tahun…

Tahap berikutnya adalah Seleksi terakhir, seleksi yang membutuhkan konsentrasi TOTAL (TOlong banTAL) karena test terakhir ini sering memeras tenaga dan fikiran dari pagi sampai sore, yang bisa bikin kita ngantuk karena malam hari harus membaca materi-materi tentang ekonomi, social, budaya, politik, hankam jeung sajabana….(bahasa sunda Dan Lain-Lain).

Test KESWA (Kesehatan Jiwa) ditempuh dengan menjawab 567 pertanyaan dalam waktu 1,5 jam. Pertanyaannya aneh dan lucu, kadang nyengir sendiri, (jiga nu gelo….!!!)

Wawancara in English (keder juga bo,, yang nanya Jendralnya 2, ibu mantan ATHAN, dan KOWAD dari MABES TNI yang bertugas menilai spelling kita in English…(temanya tentang “Computer Virus”) hehehehe,,, pas banget dengan hobiku sebagai netter beratzzzz…. Dan nilai dari ibu kowad adalah,,, “ EXCELLENT ”… hade euy uing…!!! (Bahasa sunda lagi nih, “hebat” lah intina mah, )

Semua pertanyaan dengan sukses saya jawab, Alhamdullilah tak satupun soal yang terlewatkan,, bahkan di akhir sesion Ibu mantan ATHAN sempat berkata,, ” Istri ATHAN seperti ini yang dibutuhkan, banyak tau tentang kejadian diluar Negara RI, memiliki patriotism yang kuat tapi tidak over, mampu berkomunikasi dengan baik dan tetap sederhana….” Hihihi GR banget deh gw…..

Keluar dari ruangan , ada rasa bahagia menyelimuti, Alhamdullilah YA ALLOH semua bisa hamba lewati dengan lancar, mulus dengan hasil yang memuaskan…

Selesai sudah semua tahapan seleksi untuk Calon ATHAN dan Istri, kami berkumpul di AULA MABES TNI di Cilangkap dan mendengarkan penjelasan-penjelasan dari panitia seleksi, menyampaikan bahwa pengumuman akan disampaikan ke kesatuannya masing-masing, jadi kami dipersilahkan untuk kembali ke daerah. (Makasar…. I’m coming home..” )

3 minggu berlalu sudah, pengumuman selalu diundurkan, diundur lagi minggu depan, mundur lagi senin depan, mundur lagi besok sore, besok pagi, tidak ada kepastian…. (aduuuh bapak pimpinan,, hoby amat siih bikin kita Persit dag dig dug der….)

Dan pagi itu kami sedang persiapan untuk melaksanakan Manasik di Jakarta. Tiba-tiba hand phone saya bergetar, dan saya lihat caller ID “Evy Nurcahyanto 87”

Saya jawab dan terdengar suara Evy yang lembut dari sebrang sana……..

“Hallo Assalamualaikum……” sebagai pembuka percakapan..

“Waalaikumsalam Offi ,,, ini gw Evy,,,,, Mas Heri sudah ditelfon MABES belum…??? “………

“Hai Vy…… kayanya belum tuh, ada info terbaru kah ?? ”

“iya Fie…. Pengumuman Test ATHAN diumumkan lewat telfon , ga jadi di fax ke kesatuan masing-masing” lanjut Evy…

“ooooo gitu ya….” Jawab saya singkat karena ingin mendengar banyak dari Evy.

“Mas Nur sudah ditelfon dan Alhamdullilah lulus Fie……Tunggu aja , bentar lagi juga Mas Heri ditelfon….,, sorry Fie,, gw ga bisa lama-lama ini lagi ada tamu,”

“o o o ok say, aku infokan ke Mas Heri”

“Kalo sudah ditelfon MABES , kabari aku ya Fie”

“Sure…..!!!”

“Daah Offie….”

“Bye Vy……” Klek, telfon ditutup

Telfon singkat dari Evy membuat degup jantung meningkat, sambil bertanya dalam hati, kok pengumuman setingkat ATHAN hanya lewat telfon sih..????? hhhmmmmm….. ” I smell something not right here…..!!!!!”

Siang belum juga ada telfon, menjelang sore juga belum ada telfon sampai malampun tak kunjung ada telfon yang kami nantikan… handphone saya, handphone suami dan telfon rumah, dijejerin sambil dipantengin terus kali-kali aja telfon dari MABES nyambung ke salah satu telfon itu, persis kaya orang lagi semedi dengan titik focus pandang telfon berjejer tadi….. hehehe…

Seusai Adzan magrib kami shalat berjamaah, setelah usai suami lanjut keluar dari kamar dan langsung mantengin Metro TV,,, (his habit).

Jam 20.30 dikamar saya duduk dihamparan sajadah sejak shalat magrib, tasbih melingkar dalam genggaman dan Al’Quran tepat didepan (Surat Al-Kahfi 110 ayat usai saya baca),,,, dengan linangan air mata tak henti doa-doa saya panjatkan hanya kepada ALLOH SWT, memohon diberikan petunjuk dan memohon kelulusan untuk suami…..

Terdengar suara pintu kamar terbuka, Mas Heri menutup Al’Quran yg selesai dibaca, duduk persis didepan dan menggenggam telapak tangan saya….

“Cin,,,, sabar ya, belum rezeki kita untuk jadi ATHAN” dengan suara agak parau.

“Maksudnya….” Sambil menahan nafas saya sedikit bingung.

“Barusan ada telfon dr Kolonel……, beliau bilang : “Her….kamu sebenernya LULUS tapi nggak LOLOS” …. meaning ga berhasil…, Ikhlaskan saja ya Cin, mungkin ini yang terbaik untuk kita….” Jelas suami berusaha menenangkan saya karena mulai terisak-isak…

“Subhanalloh… Allohuakbar… Ya Alloh inikah jawaban semua doa-doa hamba…..”

Isakan berubah menjadi tangisan, suami berusaha mendekap…

“Sabar ya Cin… kekecewaan dan kesedihan ini Mas rasakan juga, tapi itulah keputusan Pimpinan, kita harus loyal dan respect terhadap semua keputusan pimpinan, sebagai bawahan kita wajib melaksanakan keputusan pimpinan….”

“hweeeee…………. “ tangis saya makin menjadi-jadi, karena suami berulang kali menyebut-nyebut keputusan pimpinan, pimpinan juga manusia yang punya salah, kelalaian dan dosa. Coba kalo bilang “Ini semua keputusan Allah…” mungkin tangisan berubah menjadi senyuman getiiiirrrr….. Biterhartmen (Bibir Tersenyum Hati Menjerit).

Sebagai wanita apalagi yang akan dilakukan selain “MEWEK” dikala mendengar berita yang menyedihkan,,, saya rasa manusiawi lah menagis karena menghadapi kegagalan menggapai keinginan,,, cuma,,,, manusia yang ini manusia yang sensitive….,, épés méér (cengeng)………

Akhir cerita mata saya bengep dan sembab lebih dari seminggu, mewek mulu sih, karena setiap mendengar kata-kata ATHAN….. wuiifff darah ini rasanya ngumpul di kepala, yang bikin kepala jadi cekot cekot,, senut-senut….intinya my body is not delicious, my body enter the wind hehehe.. (bahasanya Tukul Katrok , maksudnya ga enak badan n masuk angin geeetoo…)

6 BULAN KEMUDIAN……

Rutinitas sore kali ini sangat berbeda dari biasanya,,,

Teh hangat bisa saya nikmati bersama dengan teman2 PERSIT se-perjuangan masa Test ATHAN,, dan ada pendamping teh hangat , pisang tanduk goreng keju khas BOGOR, Asinan BOGOR dan Soto Bandung ala “OFFI”, dijamin pasti nambah ketagihan hehehe,,,,

Bahagia rasanya melihat teman-teman dengan lahapnya menyantap hidangan yang saya sajikan, terlihat jelas kelelahan di wajah mereka karena baru selesai mengikuti pelajaran dari ibu Pusparani Cheppy Hakim (mantan Ketua Umum Pia Ardhya Garini) tentang “KONSEP DIRI PROTOKULER INTERNATIONAL DALAM MENERIMA TAMU”,

Evy Nurcahyanto (UK), Win Agus Jusni (Beograd) dan Tari Daru (Thailand) banyak bercerita tentang ilmu yang baru mereka dapatkan, (thanks for share with me girls….)

Walau rasa lelah karena telah mengikuti kelas hingga sore hari, saya bisa menangkap kebahagiaan yang mereka rasakan karena memang terpancar dari senyuman manis mereka… Kebahagiaan untuk mendampingi suami bertugas sebagai ATHAN. Remember Girls,, disana kita tidak hanya membawa nama baik suami dan organisasi, tapi juga nama Bangsa, jadilah pelayan yang baik ya, apalagi saat ada kunjungan pimpina TNI beserta para ibu-ibu pimpinan, baik resmi bahkan seringnya tidak resmi siih,,, hehehe…. harus piawai menjamu, meloby dan mengakomodir semua keperluan para tamu yang kebanyakan ibu pejabat… God Luck Girls,, kalo butuh bantuan Offie selalu siap membantu…. hehehe bantu doa saja ya…!!

Alhamdullilah,, BARAKALLOH,,, saya sangat bersyukur karena mereka masih mau berbagi ilmu dengan saya walau suami tidak berhasil mengikuti Pendidikan ATHAN 2008 kali ini. Next time we hope..!!! hehehe.. not in a million years kaleee,, dah ketuaan cuuuy….

Alhamdullilah luka-luka lama yang menggores di hati, terobati sudah dengan kehadiran semua sahabat-sahabat yang sungguh mulia hatinya, dan menghiburku dengan memberikan semangat penuh keyakinan bahwa “Seseorang yang sukses belum tentu bahagia,, namun seseorang yang bahagia, disitulah kesuksesan mendampingi beriringan”.

Terakhir Evy berkata… :“Sabar aja Fie.. Kegagalan adalah Keberhasilan yang tertunda….” Ooooohhh so sweet dikau Evy,, as sweet as your smile….. Sumpeh sahabat-sahabat ku ini ibarat NEURALGAD (Obat khusus tentara dosis super tinggi) yang mampu ngilangin cekot-cekot dan senut-senut yang sering mampir di kepala seketika……!!! My Friends just like OSKADON PANCEN OYE….!!!hehehehe…..

Dewi Wahyu Hadi (PNG), Dina Erry Herman(Spanyol), Win Agus Jusni (Beograd), Evy Nurcahyanto(UK), Lestari Daru (Thailand), Ninis Gamal Haryo P (Pakistan) dan Amy Afini Boer (Malaysia),,,, BRAVO Persit 87….!!!

It’s such an honor for me to have tea time with you all,,, may ALLOH bless you all and keep you …

Thanks for being my friends, and thanks a lot for being the cure for my heart , after all this suffered…



Ketua Super Bengis dan Emosional..?? Ada Solusinya…

on 10 November 2008

Pernah suatu masa saya memiliki Ketua yang amat sangat Emosional & Rada2 Bengis dalam bertutur kata, memandang rendah bawahan , hobi mengultimatum, bahkan mengancam jabatan suami… Waduuuh… kalo beliau sudah melontarkan ancaman akan membuang suami ke daerah terpencil, akan mencopot jabatan suami, , berkata kata pedas dan nyelekiiiit di hati, duuh rasanya jantung ini jatuh sampe ke perut,, air mata rasanya tidak hanya berlinang tapi muncrat… padahal kita ikut berorganisasi adalah utk mendukung tugas suami, kenapa buntutnya malah di ancam2 segala… sia sia deh rasanya pengorbanan kita dlm Organisasi Persit.. hick… hick.. hick…
Penyebab2 yg sering memicu Emosi Beliau :
  1. Kecewa dengan hasil kerja Pengurus. Ada saja kesalahan sepele yg beliau anggap itu adalah masalah besar dan prinsip,,, hanya gara2 salah ketik kurang huruf ”Y” pada nama Belaiu, karena beliau datang lebih dulu sementara ketua seksi datang belakangan , hanya salah naro letak pot bunga, masalah seduhan air kopi beliau yg kurang mendidih, masalah amplop yang terlipat, kertas disposisi yang rada burem. (maklum kertas yang dipake kertas daur ulang stensil 40gr.)
  2. Mudah percaya sama ”PEMBISIK” Nah ini masalah yg paling sering jadi topik utama, si biang kerok ”PEMBISIK” selalu saja menyampaikan informasi yg BOOMBASTIS ditambah bumbu2 ngga karuan. Anehnya Beliau percaya 100% info sang pembisik, tanpa konfirmasi kepada yang bersangkutan Beliau langsung main panggil dan semprot dengan kata-kata yang luar biasa susah dilupa, nyelekit lebih nyelekit dari gigitan semut merah.. auww..!!
  3. Kecewa saat AC dalam aula kurang dingin. Pada saat acara di Aula dan 8 buah ACnya tidak di stel 16 derajat, beliau masuk, duduk dan kalo sampai beliau mengeluarkan kipasnya berarti beliau masih kepanasan, kalo sudah begitu siap-siap lah bagi anggota untuk diinjeksi omongan pedas, kesalahan yang pernah kita lakukan , selalu diungkit dan dibahas dalam event tersebut, membuat hati ini makin teriris dan malu karena nama kita disebut sebut sebagai orang yang ga becus kerja, ga pantes jadi istri Pamen, Belaiu melupakan semua hasil kerja positif yang pernah kita lakukan demi organisasi .duuuuh Ibu, tega nian dirimu padaku.. sebesar itukah kebencian di hati ibu terhadap kami.
  4. Bawaan Orok… Ga angin ga hujan ujug ujug pasang muka berak begitu Beliau turun dari kendaraan mewahnya…. hehehe kalo liat begitu sebaiknya mundur saja dulu deh, ntar kena semprotannya lagi, kalo udah karakter (bawaan orok).. justru kita harus kasian sama beliau, karena hidupnya disia siakan dgn diisi amarah doang.
Nah kalau kita dapet Ketua yang unik & langka seperti itu, kita harus peka dgn sikap2 beliau. Solusinya :
  1. Kerjakan segera apapun perintah Ketua semaximal mungkin. Kalau perlu minta bala bantuan dari teman, sodara bahkan pembantu untuk menyelesaikan kerjaan yang numpuk.
  2. Pada saat ngomel dgn emosi tinggi,, jangan sesekali kita nimpali/ melawan omongan beliau, dengarkan secara seksama kata demi kata yg beliau ucapkan, catat dalam hati, biarkan sampe cape n kehabisan kata2,, setelah mereda baru kita berhak utk membela diri,,,, tapi kalo beliau langsung meng CUT omongan kita,, Jangan ngotot utk tetep membela diri, tahan perasaaan untuk ngomong, kita kan ekor, kudu ngikut kemana maunya kepala. Kalo Belaiu tetep keukeuh ga mau denger pembelaan kita, cari pihak ketiga yang capable untuk menyampaikan pembelaan kita.
  3. Cari tau dan Ingat apa saja kegiatan yang bisa membuat beliau senang dan enjoy. Misalnya hobinya Tennis / Volly usahakan kita juga bisa main tennis & volly kalo ga bisa Tennis, paling tdk kita terlibat dalam kegiatan tersebut sebagai seksi konsumsinya. Jika Beliau Hobi nyanyi, kita kudu punya catatan koleksi lagu2 favorite beliau dan bisa kamu perlihatkan pada saat beliau akan menyanyi. Beliau Hobby masak, kita memberikan resep2 masakan terbaru, beliau hobi membuat ketrampilan, kita pun harus mampu membuat satu macam ketrampilan yang layak utk dipajang di lemari display PD, etc.
  4. Jika kita termasuk yang sering diomelin Ketua,utk meringankan beban moril dan tekanan yang ada, cari teman yg bener2 bisa kita percaya utk curhat ( Saya sarankan jangan sesama Persit di lingkungan kita, karena sangat RISKAN, justru curhat kita bisa-bisa beredar kemana mana bahkan sampe ke telinga Sang Kodok ….ups.. maksudnya Sang Ketua.)
  5. Sulit rasanya kalo kita disuruh untuk akrab dengan Pembisik. Karena biasanya sang Pembisik memiliki sifat-sifat yang rada sombong, rada arogan, omongannya rada ninggi, dsb lah,, tapi ini adalah salah satu cara untuk menjembatani kesenjangan / miss perception antara kita dengan Beliau. Bukankah kita juga seharusnya memiliki hubungan baik dengan semua orang, selama Ketua yang kita miliki adalah orang yang percaya pembisik ga ada ruginya kita berhubungan baik dengan pembisiknya.
  6. Puji beliau atas sesuatu yang telah dia lakukan utk organisasi, puji prestasi anak-anaknya, puji beliau atas apa yang dia kenakan, , hal ini dilakukan bukan sebagai tindakan penjilat atau cari-cari muka tapi lebih ke pembuka komunikasi , berbasa basi walaupun sudah basi (hade goreng ku basa= baik buruknya kita adalah apa yang kita katakan).
  7. Jika semua hal positif sudah kita lakukan, tapi Beliau masih menyimpan kebencian terhadap kita, itu namanya TAKDIR yang harus diterima dan kita jalani, Pasrahkan dan Mohon Petunjuk Kepada Yang Maha Kuasa Alloh SWT.
Teman-teman dan adik-adikku tersayang, bersyukurlah jika tidak pernah menemukan Ketua yang ajaib, aneh & langka, namun jika kita kelak memiliki Ketua yang ajaib & langka, sebaiknya kita kudu ngarti sendiri n bersikap sabar, toh ga selamanya dia jd Ketua kita. Wallohualam kelak kita jadi atasan Beliau,,, hehehe,, ga mungkin banget ya kayanya,, jaraknya jauuuuuh coy, kita jadi Ketua Beliau dah pensiun.
Ok deh, intinya : Pahami dan mengerti apapun Visi, Misi dan Persepsi yang dimiliki Ketua kita.
Dan Untuk Belaiu yang memiliki karakter extraordinary, Kenangan yg akan selalu diingat oleh kami adalah Ketua yang Kejam, Ketua yang Pemarah, Ketua yang Jutek, Ketua yang moody… anggota bukan akan lebih hormat tetapi cenderung takut, hal ini justru memperburuk citra diri ibu semakin negative dimata anggota. Good Luck bu, semoga sukses dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan sipil.
(Dengan segala kerendahan hati dan kekurangan yang dimiliki, Kisah ini adalah Kisah nyata dari seorang teman yang teraniaya dan didzolimi oleh Ketuanya dan korban kebijakan, saat ini Suaminya dinas di Jakarta tanpa meja kerja(non Job) hanya karena Istri dianggap tidak becus kerja dalam Organisasi, ditulis ulang oleh Ny. Offi Heri Kuswanto untuk dijadikan renungan bersama, bukan untuk menggurui )

Cheersy Lady Kekal 87 Bandung


Sebagian dari Cheersy Lady Kekal 87 yang Domisili Bandung...

Gerilya Para Istri demi menggapai kemulusan “KARIER” suami.

on 03 November 2008


Arti SUKSES dalam kehidupan bagi setiap orang tentu berbeda-beda, tergantung perspective cara pandang masing-masing. Ada yang memandangnnya dengan kasat mata seperti: materi yang berlimpah, jabatan yang bergengsi, memenangkan kejuaraan taraf national bahkan international, memiliki rumah bagus & besar, punya mobil mewah lebih dari 3, menyekolahkan anak2 di sekolah favorite etc lah…

Awalnya saya pun menilai kesuksesan dr perspective tersebut,, namun seiring waktu dalam menjalani kehidupan sebagai anggota Persit yang harus menghadapi berbagai cobaan kehidupan yang terkadang mengecewakan dan menyedihkan, secara perlahan namun sangat terasa perubahan itu akhirnya tersemat dalam sanubari. Bahwa kesuksesan hidup tidak semata-mata dilihat dari Pangkat, Jabatan bahkan kekayaan harta benda yang dimiliki.

Kini bagi saya pribadi, kesuksesan itu adalah bisa mencintai apa yang saya miliki saat ini, bukan berangan-angan akan apa yang tidak saya miliki, impian hanya akan menjadi nyata kalau saya menggunakan instrumen yang kasat mata saat ini juga. Setiap hari adalah hari baru bagi saya. Bangun tiap pagi dengan hati yang “curious” akan apa yang akan saya alami hari itu. Kesuksesan harus bisa dirasakan setiap hari, bahkan kesuksesan orang lainpun harus bisa kita rasakan.

Suatu saat suami bercerita tentang temannya yang baru saja naik pangkat Kolonel ( 1-10-2008) dan baru dia satu-satunya di angkatan 87, terus terang saya ikut senang bercampur dengan sebuah pengharapan.

(terbersit di fikiran kapan ya pangkat suamiku Kolonel sementara suami masih Job Letkol berarti harus menduduki Job Kolonel dulu dong baru bisa promosi jadi Kolonel) tersusunlah segala strategi yang kira-kira harus saya lakukan dan akhirnya omongan seperti ini terucap,

“Mas silaturahmi gih ke kediaman Mayjen “Anu” siapa tau beliau bisa bantu, beliau kan dulu atasan Mas waktu di Kodam XXX” hehehehe…

nah kan, interfensi istri yang ikut campur urusan dinas mulai muncul.

Padahal sering saya tekankan ke anggota untuk stay away from Urusan Dinas suami,, tapi kalau sudah menyangkut masa depan, rasanya kok gak bisa tinggal diam ya, selalu ingin terlibat memberikan bantuan (kasarnya ngurusi).

“Ga Perlu, nanti juga datang masanya, kalau menghadap hanya untuk urusan itu, penilaian beliau malah jadi lain…”,, iiiih sok gereget (gemes) kalo suami menjawab dengan jawaban tiis (dingin) seperti itu yang sudah jadi trade marknya. Bete, kadang makan malam berlangsung dengan senyap.

Atau mungkin seharusnya saya bersyukur memiliki suami yang masih memiliki Idialisme itu,,, tak jarang suami tidak senang jika saya sudah memasuki “Wilayah Kedinasan”, krn dia pun tidak pernah ngurusi “Wilayah Kepersitan” kecuali berhubungan dengan kedinasan.

Namun tidak bisa dipungkiri lagi, semua Istri tentu menginginkan suaminya memiliki kesuksesan dalam kariernya, yang biasa digambarkan dengan mendapatkan jabatan yang bagus, ditempatkan di wilayah kota besar ,naik pangkat tepat waktu sampai kelulusan dalam test pendidikan apapun.. Untuk mencapai semua itu tentu harus dibarengi dengan upaya-upaya secara formal (syarat administrasi) bahkan non formal. Secara formal pihak institusi TNI telah mengatur, menata karier prajuritnya sesuai prosedur, secara non formal banyak sekali jalurnya salah satunya “jalur Ibu-Ibu”.

Boleh nggak sih kita pake jalur “ibu-ibu” ???

Tentu boleh-boleh saja asalkan,,,,

1. Siap dengan segala resiko yang bakal dihadapi, (kisah nyata nih: Saat Pembukaan Pendidikan Sus****, tanpa disangka-sangka oleh seluruh siswa dan panitia, Sang Mayjen dengan lantang langsung menyebut 3 nama, Kapten A, Kapten B Kapten C, “Kalian berdiri semua” dengan sigap ke 3 orang Kapten tadi berdiri sikap sempurna,,, “kalian tidak berhak ada di ruangan ini, kalian sudah mengambil hak teman kalian yang seharusnya berada disini, pintu keluar ada disebelah kanan kalian ….”” Dengan rasa bingung, malu dan takut, ke-tiga Kapten tadi meninggalkan AULA…. hiiiii mau dikemanain tu muka kalo sdh begitu… selidik punya selidik para istri Kapten tersebut pernah bergerilya dan bertamu ke rumah salah seorang istri Pimpinan yang diduga berpengaruh, ternyata terbukti memang berpengaruh thdp karier suaminya… (pengaruh negative),, jadi siap-siap dengan resikonya ya…

2. Punya keahlian meloby dan piawai merangkai kata-kata yang bisa membuat “Sang Istri Pimpinan” jatuh hati dan iba pada anda. (munafik, manis didepan padahal diomongin juga tu si Ibu ke kita-kita)

3. Punya kemampuan jadi pelayan untuk “Sang Istri Pimpinan” yang diduga punya pengaruh terhadap karier suami. Termasuk mau cuci-cuci piring, sapu-sapu didapur saat ada acara dirumah “Sang Istri Pimpinan”. Salah satu teman saya ada yang memiliki keahlian ini, dan terbukti berhasil. (berdasarkan kisah nyata yang dialaminya)

4. Punya dana taktis yang lumayan gede untuk digunakan sebagai “Hadiah” untuk istri Pimpinan (berupa perhiasan, beliin tiket untuk kesana kemari, menemani shopping sekaligus mbayarin) padahal lebih berkah kalau disedekahkan..

Prinsip tentang Istri tidak boleh ikut campur urusan dinas suami, sepertinya sudah mulai “bias”, karena memang kemanjuran jalur ibu-ibu lebih nyata terlihat dan terbukti (walau tidak semua berjalan lancar), hanya sebagian kecil saja unsur pimpinan yang masih memiliki Idialisme Tinggi, tak jarang dibeberapa tempat saya temui posisi Suami malah DKI (Dibawah Kendali Istri), keputusan sang “PEMIMPIN” tak terlepas dari campur tangan Istri,, kalau sudah seperti itu penilaian tentu mengabaikan kualitas personil, mengacaukan peta jabatan yang semestinya, penilaian secara fair bye bye kelaut aja deh, yang berbuntut merunurunnya semangat kinerja serta loyalitas. Jika kebiasaan ini terus berlangsung akan jadi apa nantinya kualitas TNI yang kita cintai ini, berjalan menuju kebobrokan dan kehancuran kah,,,,??? duuuh jangan sampai deh….

Pepatah “Tak kenal maka tak sayang” saya rasa sangat berlaku dilingkungan TNI, bagaimana mungkin seseorang bisa bekerja dengan optimal jika tidak mengenal sama sekali dengan bawahannya. Tentu saja mengenal tidak hanya nama dan orangnya saja tapi juga tau kredibilitasnya, dedikasinya dan loyalitasnya. Bukan dari seberapa besar upeti yang telah disetorkan.. amit amit bo..!!! Ngga Gua banget deh…!!!

Terus terang keahlian saya meloby hanya sebatas untuk kepentingan Organisasi, apapun InsyaAllah akan saya lakukan untuk kemajuan Organisasi, tapi kalau untuk kepentingan Pribadi, aduuuh….lidah ini langsung kelu, bingung harus merangkainya seperti apa….!!! Apalagi tidak ada izin prinsip dari suami…

Saya akan selalu berdoa untuk para PEMIMPIN kita, agar selalu diberikan kekuatan dalam menjalankan amanah bangsa, semoga mampu bersikap Adil dan Bijaksana dalam menjalankan TUGAS MULIA UNTUK NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ini,,, Semoga…!!!

Prinsip saya sekarang “Lebih baik tidak usah tau dimana suami akan ditempatkan,, karena kalau tidak jadi pasti akan merasa kecewa”. Serahkan semua urusan Kedinasan pada yang berwenang, jangan lupa berdoa memohon yang terbaik untuk Suami dan keluarga. Dan ikhlas menerima apapun keputusan yang ada, InsyaAllah semua ada hikmah terbaik untuk kita. Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk umatnya. Rencana Allah begitu Indah…..

Maaf ya posting kali ini kepanjangan soalnya lagi ngalir nih ide,, maaf juga kalo mata jadi cangkeul (pegel) dan sedikit membosankan.

Terimakasih karena sudah meluangkan waktu untuk membaca blog ini,, akan lebih membahagiakan bagi saya jika berkenan meninggalkan comment..

*************************************

THR oh THR





Ramadhan sudah berjalan 20 hari,,, Anggota biasanya sudah mulai tanya-tanya tentang THR yg bakal mereka terima, selain dapet terigu,gula, minyak goreng, margarine,syrup dll dari Koperasi, mereka juga bertanya THR dari Persit apa ya…(khususnya Pengurus)..

Pada Instanti Pemerintahan(Pemda, Departemen, BUMN)or swasta, THR sudah mereka anggarkan dalam budget kesejahteraan karyawan melalui bagian keuangan..

Bagaimana dengan anggaran THR di dalam Organisasi Persit…??

Untuk tingkat kepengurusan level atas (ex:PD or PG)tentu tidak begitu masalah karena ada Yayasan yang mengelola bidang komersil yang banyak mendatangkan keuntungan yg di peroleh melalui Seksi Ekonomi or Yayasan, sehingga dengan mudah menganggarkan besaran yang akan dibagikan kepada masing-masing pengurusnya…

Nah kalo di tingkat level bawah spt tingkat Cabang, Ranting dst kebawah… duuuhh puyeng mikirnya, mau ngasih sedikit ga tega, mau ngasih agak besar duitnya dari mana, apalagi kalo Dinas gak peduli sama Persit,, ujung-ujungnya duit pribadi lah yang dipake buat THR.. iya kalo banyak duit gimana kalo pas-pasan..???

Dilema THR selalu menyerang para Ketua disetiap menjelang lebaran,, Selain memikirkan keperluan lebaran keluarga, juga harus memikirkan THR untuk anggota / Pengurusnya,,, Jadi gimana dong solusinya..??

Nih yg perlu diingat,,

:::: Hemat Pangkal Kaya ::::

THR bukan sebuah keharusan dalam Organisasi Persit,

Tapi THR sangat dinantikan oleh Pengurus, sebaiknya kasih deh, walaupun hanya sehelai kain mukena or kue kaleng 1 bh or amplop isi duit 100rb atau apa lah sebagai tanda ucapan “Minal Aidzin Wal Faidzin”.. kalo cuma itu pasti ada dong duitnya…

Suatu hari adik kita Ketua Cab Batalyon tanya ke saya..

Mba, saya benar-benar lagi prihatin dan tong pes,, karena suami baru selesai Sesko, jd gak ada uang utk ngasih THR pengurus.. bisa kah dana THR itu diambil dari Bendahara atau Ekonomi..??

Dana THR bisa diambil dari Bendahara, bisa juga dari Ekonomi dengan catatan,,,,,,

· Bendahara..: Jika dana diambil dari bendahara, usahakan sisanya masih cukup untuk kelancaran organisasi, spt keperluan ATK, Honor PNS, Honor tukang sapu dll pengeluaran rutin bulanan.

· Ekonomi…..: jika anggaran THR akan diambil dr Ekonomi, jangan sampai modal dasar Dana Abadi & Bantuan Modal Usaha berkurang, gunakan sebagian keuntungan saja, krn masih banyak kegiatan lain yg perlu dana. Di buku kas cata sbg pengeluaran kepada Bendahara, selanjutnya Bendahara yg salur duitnya.

Ibu Danyon yang baik ya,, walau lagi “Tong Pes” masih tetep mikirin pengurusnya..

Tapi ada juga loh yang sama sekali tidak peduli tentang THR untuk Pengurusnya, malah dia menilai “ Rugi amat ngasih uang THR pengurus,, Cuma buang-buang duit gak ada hasil,, mending aku ngasih parcel yang gede aja ke atasan supaya kareer suami lancar””

Parah kan,,,, orang spt ini harus diingatkan akan arti “Kekuatan sebuah DO’A orang-orang kecil” (kita bahas lain waktu).

Jangan lupa ya,

bayarkan Zakat Fitrah yang wajib dikeluarkan oleh setiap individu.

Selamat menunaikan Ibadah Puasa,, semoga puasa kita diterima oleh ALLAH SWT,,, jangan samapi yang kita lakukan ini hanya ritual-simbolik, sebatas menahan lapar dan haus.

Dan seseorang dianggap berhasil dalam menjalankan ibadah puasa: Ketika kualitas kesalehan individu dan sosialnya meningkat.

Ketika jiwanya makin dipenuhi hawa keimanan.

Ketika hatinya sanggup berempati dan peka atas penderitaan dan musibah saudaranya di ujung sana.

Artinya penghayatan mendalam atas Ramadhan akan membawa efek fantastik, individu, maupun sosial.

Tidak hanya urusan THR oh THR

Tahun ini Persit Ranting BS PG Kodilat AD bisa memberikan THR untuk pengurus walau nilai nominalnya kurang dari THR tahun lalu yang mencapai 1jt/orang. Tahun ini ¼-nya saja..

Bersyukur Ketua sebelumnya masih menyisakan banyak dana di Kas Bendahara, jadi tidak ada kebingungan yg harus saya alami..

Thank U so much to Mba Nila Agus Surya B.

We Luv U, and we always adore U as a Kindnes n Wise Leader..

offiekuswanto@yahoo.com